Tuesday 2 August 2011

Bus Tana Toraja Jemput Penumpang dan... Babi

Tana Toraja adalah sebuah daerah di Sulawesi Tengah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Daging babi adalah salah satu daging favorit penduduk Tana Toraja untuk dikonsumsi. Jadi tidaklah heran kalau perternakan babi mudah ditemui di desa-desa di sekeliling Tana Toraja.

Waktu saya naik bus umum dari Rantepao ke Batutumonga, ada kejadian antik yang saya tidak pernah lihat sebelumnya. Bus umum yang saya naik bukan bus besar, tapi lebih mirip mini bus. Bus itu banyak berhenti di tengah jalan untuk menjemput penumpang-penumpang lokal yang hendak pulang ke desa mereka setelah berbelanja di Rantepao (salah satu kota besar di Tana Toraja).

Setelah 45 menit berlalu, salah satu penumpang di dalam bus meminta kepada supir bus untuk mampir ke pasar tempat jual beli babi. Bus pun berhenti di pasar itu selama 20 menit. Saya pikir, palingan juga si penumpang cuman mau beli potongan-potongan daging babi. Kok lama bener sih. Eh, gak taunya yang dibeli si penumpang adalah seekor babi hitam yang masih hidup. Hah, serius loe mau bawa tuh babi ke dalam bus?

Si babi diikat terlebih dahulu ke sepotong bambu. Lalu si supir dan si penjual babi menggotong babi malang itu ke belakang bus. Si babipun diikatkan ke pantat bus (bukan ditaruh di dalam bagasi). Babi itu pun menangis histeris minta tolong, mungkin juga nangis karena dipisahkan dari ibunya. Tangisan babi itu bisa didengar sepanjang perjalanan yang lumayan panjang. Grook... kaing, kaing, kaing grroook grook.

Pertamanya saya merasa hal ini sangat lucu dan fascinating. Lama-lama saya jadi merasa kasihan sama si babi yang terus-terusan menangis seperti orang yang disiksa sepanjang perjalanan bus yang panjang. Bener-bener baru liat pemandangan antik seperti ini. Jadi speechless dan stress juga.

No comments:

Post a Comment