DUH! Sebagai seorang foodie sejati, saya teramat sangat bangga + terharu waktu saya tahu bahwa Rendang dari Indonesia dinobatkan sebagai makanan paling enak SEDUNIA.
Dan gak tanggung-tanggung, yang menobatkan adalah http://www.cnngo.com/.
Lalu simbol bangsa Indonesia yang tersohor itu, Nasi Goreng, masuk sebagai nomor dua!
Memang sih it's so 2011. But still...
*Oink terharu sampai menitikkan air mata* :_)
Tuesday 1 May 2012
May Day, May There Be No Other Ruyatis
May Day, may there be no other Ruyatis.
Jangan lagi ada Ruyati-Ruyati yang lain.
Ruyati Binti Sapubi adalah seorang pekerja wanita Indonesia yang dihukum pancung di Arab Saudi pada tanggal 18 Juni 2011. Wanita berusia 54 tahun itu dijatuhi hukuman pancung setelah dituduh membunuh majikannya. Ruyati mengaku bahwa dia disiksa oleh majikannya.
Sayangnya kasus seperti ini banyak menimpa para pekerja Indonesia, pria maupun wanita di manapun mereka pergi merantau untuk mencari nafkah.
Jarang dari antara mereka yang mendapatkan bantuan atau perlindungan dasar sebagai seorang Warga Negara Indonesia. Uluran tangan dari pemerintah kebanyakan datangnya telat atau malah tak kunjung datang. Sampai akhirnya Ruyati harus pulang ke tanah air sebagai almarhumah. Tragis...
Pada saat yang bersamaan dengan berita tentang Ruyati di tanah air, ada berita marak di Australia tentang keputusan pemerintah Australia untuk menghentikan semua ekspor hewan ternak ke Indonesia. Alasannya? Hewan ternak asal Australia ini diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh rumah-rumah potong (slaughterhouse) di Indonesia.
Karena laporan ini group pecinta hewan dan masyarakat Australia menuntut pemerintah mereka untuk menghentikan semua ekspor ke Indonesia. Pemerintah Australia pun dengan cepat merespon tuntutan masyarakatnya. Wow! Ironis ya...
Kalau pemerintah Australia bisa begitu menghargai dan peduli akan nasib hewan-hewan ternaknya, apalagi terhadap nasib dan nyawa warga negaranya.
Sedangkan di Indonesia, nyawa seorang buruh itu dianggap seperti setitik debu yang tidak ada artinya.
Pemerintah kurang peduli. Pemerintah tidak peduli.
Saya pikir adalah tugas dasar sebuah negara untuk melindungi warga negaranya di manapun mereka berada.
Selamat Hari Buruh!
Jangan lagi ada Ruyati-Ruyati yang lain.
Ruyati Binti Sapubi adalah seorang pekerja wanita Indonesia yang dihukum pancung di Arab Saudi pada tanggal 18 Juni 2011. Wanita berusia 54 tahun itu dijatuhi hukuman pancung setelah dituduh membunuh majikannya. Ruyati mengaku bahwa dia disiksa oleh majikannya.
Sayangnya kasus seperti ini banyak menimpa para pekerja Indonesia, pria maupun wanita di manapun mereka pergi merantau untuk mencari nafkah.
Jarang dari antara mereka yang mendapatkan bantuan atau perlindungan dasar sebagai seorang Warga Negara Indonesia. Uluran tangan dari pemerintah kebanyakan datangnya telat atau malah tak kunjung datang. Sampai akhirnya Ruyati harus pulang ke tanah air sebagai almarhumah. Tragis...
Pada saat yang bersamaan dengan berita tentang Ruyati di tanah air, ada berita marak di Australia tentang keputusan pemerintah Australia untuk menghentikan semua ekspor hewan ternak ke Indonesia. Alasannya? Hewan ternak asal Australia ini diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh rumah-rumah potong (slaughterhouse) di Indonesia.
Karena laporan ini group pecinta hewan dan masyarakat Australia menuntut pemerintah mereka untuk menghentikan semua ekspor ke Indonesia. Pemerintah Australia pun dengan cepat merespon tuntutan masyarakatnya. Wow! Ironis ya...
Kalau pemerintah Australia bisa begitu menghargai dan peduli akan nasib hewan-hewan ternaknya, apalagi terhadap nasib dan nyawa warga negaranya.
Sedangkan di Indonesia, nyawa seorang buruh itu dianggap seperti setitik debu yang tidak ada artinya.
Pemerintah
Saya pikir adalah tugas dasar sebuah negara untuk melindungi warga negaranya di manapun mereka berada.
Selamat Hari Buruh!
Subscribe to:
Posts (Atom)